TKW Kaburan Taiwan Menipu Sesama TKI Kaburan Lain Hingga Korban Mencapai 500 Orang, Mereka Kerja Hanya Digaji NT$20 Perhari dan Sisa Gajinya Diembat Untuk Bangun Rumah Mewah di Indonesia

SUARABMI - Setelah 15 tahun menjadi kaburan di Taiwan, seorang wanita Indonesia memanfaatkan sesama warga Indonesia di Taiwan untuk diperas tenaganya dan gajinya sebagian besar diembat untuk keperluannya sendiri.

Sebut saja namanya Ati, selain mengekploitasi para TKI kaburan, ia juga memangkas habis gaji para pengikutnya dan memakai gaji itu untuk membangun rumah mewahnya di Indonesia.

Kantor imigrasi Changhwa menerima laporan dari salah satu korban yang menyerahkan diri dan saat  Ati digerebek, Penyidik menemukan setidaknya 500 orang menjadi korban dalam kondisi mengenaskan bahkan ada yang terluka.

Penyidik dari departemen imigrasi yang memeriksa Ati ini menemukan hal yang diluar dugaan. Dari catatan buku dan isi ponsel Ati, petugas menemukan setidaknya 500 korban sudah menjadi mangsanya selama 3 tahun terakhir.
[post_ads]
Ati yang sudah sangat lama di Taiwan ini menjalankan bisnis mendatangkan TKI dari Indonesia melalui visa turis, ia merekrut orang - orang desa yang belum pernah datang ke Taiwan.

Ati menggunakan dalih belajar sambil bekerja untuk para korbannya agar mereka mau datang ke Taiwan namun faktanya di Taiwan mereka tidak pernah belajar apalagi masuk kampus.

Ati juga menjanjikan bahwa setelah lulus, mereka para korban akan mendapatkan beasiswa tinggi sehingga banyak korban percaya dan menjual ladang, ternak atau bahkan para korban tak segan meminjam uang kemana - mana demi bisa membayar biaya 200.000 NT dan ke Taiwan menggunakan visa wisata.

Salah seorang saudara lelaki korban menceritakan kepada penyidik imigrasi bahwa para korban setibanya di Taiwan mereka dibawa ke gunung oleh sopir Ati dan ditaruh disebuah ruangan kecil berukuran 3 x 3 meter dan dikunci dari luar oleh Ati.
[post_ads_2]
Para korban juga diperas harus bayar NT$5000 untuk biaya agensi dan mereka hanya dikasih makan 1 hingga 2 kali sehari saja, makan tak layak, bahkan kebanyakan makan mie instan sebungkus untuk berdua.

Mereka para korban juga harus membayar NT$100 per hari sebagai biaya akomodasi dan mereka bekerja hanya menerima gaji antara 20 hingga 30 NT saja dan sisa gaji hariannya dikirim ke rekening Ati.

Uang mereka dipakai Ati untuk membangun rumah mewah di Indonesia dan para korban sama sekali tidak menerima sisa gaji mereka selama ini.

Ati kini terjerat kasus perdagangan manusia (TPPO) dan juga kasus penipuan yang dilaporkan oleh para korban.
Korban dikurung diruangan 3 x 3 meter dan dikunci dari luar
Catatan para korban dan catatan rekening korban. Ada 500 nama korban semuanya TKI
Bukti bukti buku rekening korban, ponsel dan sebagainya

LihatTutupKomentar

Terkini